Tidak sekali aku menerima telpon atau bahkan email yang bilang, Dee... kamu nulis nya kok pas banget kayak yang aku alami. Emang kamu dukun? Wahhhh….sejak kapan ada dukun semanis aku, nih?? Lebih sering nya, ide nulis itu dapat nya dari pengalaman pribadi, yang aku sendiri juga lagi pernah di aduk-aduk, di puter-puter atau dibikin jumpalitan. Nah.. kalo di bilang nyindir atau dukun, itu sih.. nda bener...paling nda, enak juga kan kalau di putar-putar nya ada teman nya? Ha ha ha
Siang ini aku duduk di teras sambil duduk ngawur selonjoran...(mumpung ibu lagi nda di rumah...kalau nda bisa ada nyanyian sayang, “nduk.....anak perempuan duduk nya kok pethingkrangan ngawuur gitu??”). Sudah mulai thekluk-thekluk, hp ku yang juga mulai ikut-ikutan thekluk-thekluk mendadak teriak-teriak berbunyi, ada telephon masuk. Belum sempat ngomong “halo”, dari ujung telephon, suara seorang sahabat yang dengan heboh nya berkata, kalau nda boleh dibilang ngomong tanpa tanda baca, he he he...
“Dee, aku lagi mau marah...aku lagi sebel...”
“Lha yo sek tho...aku sek ngantuk...nanti dulu aja, gimana?”
“Wadoh Dee, ora iso...aku lagi sebel soal nya bla bla bla bla bla”
Zzzzzzzzzzz
“Dee, kamu disitu??”
“hah??”
“hoi.....”
“maap…aku ngantuk…”
“Ya wis deh..ku telpon lagi nanti..”
“ho oh..”
Pffhhhh ndlosor lagi ah…..
Tangan ini tanpa sengaja menyentuh debu di atas meja. “wah... padahal seingatku meja sudah ku lap bersih, tadi pagi”...”kenapa juga harus ada debu diatas meja, gara-gara angin, sih..”
Astaghfirullah...maafkan aku ya Allah... aku lupa...
Bukan karena siapa-siapa bahwa ada debu di situ. Tanpa sadar aku barusan menyalah kan sesuatu yang lain atas sesuatu yang tidak ku ingin kan. Padahal aku hamper terlupa bahwa sebenarnya kesulitan hidup itu sebenarnya terletak pada keinginan kita sendiri.
Engkau adalah pikiran mu sendiri - matsnawi Rumi
Ya Allah.. aku lupa.. dan hal itu terlupakan oleh ku
Jika Dia bermaksud menunjukkan anugrah Nya kepada mu, maka dia menjadikan suatu perbuatan dan membuatnya seolah-oleh kau yang sudah melakukan – Al Hikam
Jadi..yang ku lihat hanya anugrah nya saja..hanya itu
Tidak ada buruk nya sebutir debu pun. Karena Ibarat kita sendiri, manusia adalah debu yang ada di dunia dan diangkat derajatnya bagaikan batu mulia.
Dari Rumi:
Segenggam debu mengatakan, akulah kucir
Segenggam debu mengatakan, aku lah tulang
Kamu akan bingung – tiba tiba cinta dating
Sini mendekatkah, akulah kehidupan abadi bagi mu
Teringat kembali, berapa kali aku pernah disalah-salahkan… juga berapa kali mungkin aku pernah menyalah-nyalahkan tanpa aku menyadarinya. Merenungi ini, aku menegak kan duduk ku, dan hanya membisu..
There is only one preperator of evil on the planet:human unconsciousness. That realization is true forgiveness, your victims identity dissolves and your true power emerges – the power of the presence. Instead of blaming the darkness, you bring in the light – Eckhart Tolle
Apapun yang ada di hadapan ku, sebenarnya karena Allah yang menggerakkan nya sedemikian rupa. Bukan karena ia ingin menyusahkan ku... bukan karena ia ingin menyakiti ku, juga bahkan bukan karena ia ingin menyalahkan ku dan membuatku seolah menjadi orang yang menderita. Karena Engkau, Ya Allah...
...Bukan Kamu yang melempar ketika kamu melempar.Tapi Allah lah yang melempar ([8}Al Anfal: 17)
jadi apa pun yang ada di depan ku, berkat Engkau, Ya Allah..aku bisa diam.
Dari Rumi:
Diamlah
Sekalipun kau miliki dua ratus lidah
Pada setiap helai rambut di kepala mu
Kau tidak akan mampu jelaskan hati itu
betul.... tulisan Rumi itu menamparku...
Bila kita melakukan perbuatan baik bagi orang yang melakukan perbuatan baik kepada kita itu adalah lumrah.. tapi menjadi hamba Nya yang istimewa adalah tetap melakukan perbuatan baik pada siapa pun, meskipun ia melakukan perbuatan yang menyakitkan sekalipun, dalam bentuk apa pun. Karena ia juga digerakkan oleh Nya. Aku tidak mampu membenci nya, atau menyalahkan dia lebih buruk, karena Engkau juga yang menggerakkannya untuk melakukan hal itu. Aku hanya bisa memaafkan nya tanpa dia minta maaf padaku. Aku hanya ingin menjadi hamba Mu yang istimewa. Karena Engkau sudah menjadikan ku yang sekecil debu ini seperti ciptaan Mu yang istimewa. Khalifah Mu...
Ya Allah.. ampuni aku..
Jaga aku dengan mata Mu yang tidak pernah tidur
Yaa Rabbi, aku yakin bahwa diri Mu tidak membiarkan aku celaka
Wahai Allah yang melindungi semua nabi dari segala kejahatan
Wahai Allah yang maha menolak dan memelihara
Bagaimana mungkin aku takut dan bersedih bila Engkau yang menjadi tumpuan harapan ku. Engkau menciptakan ku karena Engkau menyayangi ku
Wahai pelindungku di saat aku sulit
Lindungi aku
Perbaiki keadaanku
Mudahkan urusan ku
Beri aku solusi, bila menurutmu itu baik untuk ku
Apa pun itu, yaa rabbi... temani aku...
Terima kasih untuk selalu membahagiakan ku
Berikan apa yang paling baik, untuk semua manusia yang ada di bumi ini
Seperti Engkau yang selalu memberikan nya bagi ku
Amien
Belajar dari debu dan angin, menyadari dan melepaskan nafsu untuk menyalahkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment