Belajar dari daun kering dan tiupan angin, mengikuti keinginan yang sudah dilepaskan untuk menuju tujuan yang lebih tinggi


Aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok, nanti, ataupun detik-detik ke depan.
Kalau aku boleh memilih, pastilah aku pilih yang aku rasa baik. Tapi apa ya iya, apa yang aku rasa baik pasti baik? Aku tidak pernah tahu.

Iya… ada rasa sedih kenapa harus ada kejadian seperti ini
Iya....aku menerima kalau aku merasa tidak mampu menangani nya
Iya....aku juga bingung
Kenapa harus begini, ya Allah? Pertanyaan kurang pintar dari hamba Mu yang sedang bingung…hilang semua yang bisa terpikirkan…

Tapi Yaa Allah.. temani aku...
Aku tidak tahu harus apa...
Temani aku

Hanya berjalan dengan berdiam diri, melangkah dengan merasakan hati
.
Apa…ya Allah…

Daun-daun kering di pelataran jalan cuman tergeletak pasrah
Seperti pikiran yang dilepaskan. Sejenak aku memperhatikannya…
Daun kering itu memang seperti pikiran yang dilepaskan.
Tapi apalagi?? Apalagi setelah itu?
Beri aku petunjuk ya Allah...saat ini aku benar-benar tidak tahu...
Yang aku mengerti, ya Allah..
Yang aku mengerti…

Aku meneruskan langkahku sambil memperhatikan daun kering itu.
Beberapa langkah kemudian angin bertiup…memutarkan daun kering itu sejenak keatas, dan mendorong nya maju…mengangkat daun kering yang lain ke atas dan membelokkannya ke samping…

Aku memberhentikan langkahku
Hanya menyibukkan diri dengan melihat daun-daun kering yang berpindah tempat karena angin, melihat daun yang berputar2…Ada daun kering yang bergerak jauh… ada juga yang bergerak dekat… ada yang setelah itu diam di suatu pojokan… ada yang masih terbang tertiup ke suatu tempat…

Ya Allah… ternyata itu jawaban Mu…
Alhamdulillah…Aku hanya bisa merasakan Engkau tersenyum padaku…
Itu pelajaran untuk ku hari ini…alhamdulillah aku mendapatkan jawaban nya…
Alhamdulillah…aku bisa mendapatkan nya…
Aku merasakan diriku seolah terbang tertiup angin…
Ringan…dan Iya…aku tidak mampu menahan tangis ku…
Feel the universe inside me...feel that Allah hug me..

Kadang bila kita merasa sudah melepaskan segala keinginan,
Boleh jadi apa yang kita hadapi berbeda dengan apa yang kita bayangkan
Tapi kalau kita mematokkan tujuan tertentu pada apa yang kita lepaskan
Seolah-olah merasa keinginan itu sudah lepas tapi masalah yang sama masih melingkupi
Maka apa yang kita lepaskan itu sebenarnya tidak akan kemana-mana
Hanya dengan melepaskan yang sebenar2nya
Dan membiarkan nya pergi selepas2nya…
Hanya dengan membuka selebar-lebarnya
Mengakui dan menerima dalam hati seluas2nya
Maka pikiran dan segala keruwetan itu akan pergi sesuai dengan tujuannya.
Nah…Tujuan nya?
Sudah tahukah tujuan dari masalah yang masih dengan setianya berputar disekeliling?


Dan Yang telah mengatur (keadaan makhluk-makhluk-Nya) serta memberikan hidayah petunjuk (ke jalan keselamatannya dan kesempurnaannya); ( Ayat 3 : Surah al-A’laa)


Dan kamu tidak dapat menentukan kemahuan kamu (mengenai sesuatu pun), kecuali dengan cara yang diatur oleh Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam. ( Ayat 29 : Surah at-Takwiir)

Ada kalanya Dia membukakan untuk mu pintu pengabdian
Tapi tidak membukakan pintu penerimaan
Sebagaimana Dia menetapkanmu berbuat dosa
Tetapi dosa itu menjadi sebab sampaimu kepada Nya
(Al Hikam)

Tujuan nya adalah untuk sampai nya kita kepada Nya...
Jalan untuk kesana bermacam ragam nya..
Ada jalan lancar dengan pengabdian
Ada jalan berliku melalui dosa
Ada jalan pengabdian penuh ujian...
Semua nanti nya berujung kepada Mu
Yaa Allah...temani aku...temani aku...

Dari Rumi:
Dan jika semua lintasan dan jalan
Yang terbentang di hadapan mu ditutup oleh Nya
Akan diperlihatkan Nya jalan tersembunyi
Yang belum pernah dilihat oleh siapapun

Jadi, sebenarnya…Apapun yang kita alami, apapun itu adalah proses belajar.
Seberapa mampu kita bisa menerima nya tanpa memberi komentar...
Seberapa bisa kita berjalan untuk menuju kepada Dia
Yaa Allah, Aku tidak pernah kehilangan harapan atas rahmat Mu dan kearifan Mu
Bila aku terlupa, ampuni aku.

Kehendak bebas itu ikhtiar untuk bersyukur
Pada Tuhan atas kemurahhatian nya (matsnawi Rumi 1929)
Dikaulah satu-satunya yang mampu
Menyempurnakan segala yang fana (matsnawi Rumi I 3899)

Fana.... Rumi mengingatkan aku akan fana nya dunia...
Kemurahhatiannya...
Yaa Allah...

Bahkan tulisan Al Hikam pun menamparku sekali lagi:
Engkau jangan berharap Dia mengeluarkan mu dari situasi yang kamu hadapi
Berpindah pada situasi yang lain
Karena jika Dia menghendakimu berada pada situasi yang kamu inginkan
Dia tidak perlu mengeluarkanmu dari situasi yang tengah kau hadapi (Al hikam)

Wahai Allah yang Maha Kuasa melaksanakan apa yang Ia inginkan
Wahai Allah yang ada di tempat yang tertinggi
Wahai Allah yang Memiliki segala keagungan
Engkau yang tidak dibatasi tempat
Aku hanya bisa menutup wajahku dari bingung nya aku akan urusanku
Urusan ku yang ku takutkan akan menyulitkan
Urusan ku yang ku khawatirkan akan membingungkan
Urusan ku yang menganiaya diriku sendiri, yang membuatku lupa akan Engkau
Aku salah
Aku ijinkan Engkau untuk memudahkan urusanku, bila Engkau mau
Aku yang tanpa sengaja mencela Mu karena terlambatnya permohonanku Kau kabulkan
Padahal bisa saja keterlambatan itu lebih baik, karena Engkau mengetahui segala urusan. Aku tidak bisa melihat Tuan yang lebih sabar dibanding Engkau dalam menghadapi aku dan semua hamba Nya yang lain.
Engkau selalu berupaya menyayangiku meski kadang aku lupa dan menghindari Mu
Tapi itu tidak menghalangi Mu untuk tetap menyayangiku, mengasihiku….
Astaghfirullah….

Aku yakin Engkau selalu menolongku.
Aku yakin atas banyak nya karunia Mu
Aku melihat semua nya menjadi mudah karena Mu

Terima kasih untuk selalu menemaniku…
Terima kasih untuk selalu menyayangi ku..
Terima kasih atas kemudahan yang kulihat saat ini

Limpahi juga rahmat Mu bagi hamba Mu yang lain
Limpahi juga kemudahan dunia akhirat bagi hamba Mu yang lain
Limpahi rezeki materi dan nonmateri bagi hamba Mu yang lain
Limpahi kebahagiaan dan ketenangan bagi hamba Mu yang lain
Aku memohonkan juga bagi mereka semua…Amin…

Yaa Allah… Yaa sami’ Yaa Maalik…Yaa Wakil…Yaa Mubdi u Yaa Majiibu

Aku melihat tangan Mu terbentang memeluk kami semua..
I love You, Allah

0 comments:

 
© free template by Blogspot tutorial