belajar dari capung, lebih memperhatikan hati



Bila pengalaman yang sudah-sudah sebelum nya Allah memberi pesan melalui alam Nya yang tetap berdzikir dan berbicara dengan bahasa nya, kali ini pesan Nya di bawa melalui capung.

Tidak hanya sekali capung melintas melalui saya. Bahkan ada yang lama terbang persis di depan saya seolah-olah dia berkata, bacalah pesan ku… bacalah pesan ku.

Tapi berhubung pada saat walking meditation saya kali ini di kepala saya di penuhi bayangan pudding yang yummy ala Anahata…jadi lah saya hanya memandang capung itu sambil memiringkan kepala dan mengatakan pada dia untuk mengulangi lagi pesan Nya.

Tidak puas dengan reaksi saya….semakin banyak saja capung yang berdatangan. Seolah-olah berkata, bila kamu tidak mengerti pesan Ku, rasakan kehadiran kami semua…
Nah lo… jadi lah saya menikmati pemandangan capung diatas hamparan sawah… sambil merasakan sepenuh hati enak nya makan pudding ala Anahata….(menulis sambil menelan ludah banyak-banyak…)

Ok…ok… saya mengerti…itulah pelajaran saya hari ini. Memperhatikan…

Masih sambil bingung dengan pesan yang saya dapat, memperhatikan?

Apa yang harus saya perhatikan? Pasti ada pesan khusus lain kenapa saya harus lebih memperhatikan…

Teringat pada waktu saya pergi ke suatu pegunungan di Trawas dan sedang terkagum-kagum pada jenis capung yang belum pernah saya lihat, seorang bapak yang bertugas membersihkan halaman, mengatakan kalau capung adalah indikator bahwa udara sekitar bersih. Dan di dekat sungai jenis capung yang ada lebih bervariasi lagi. Subhanallah...

Udara bersih...capung...memperhatikan...

Terlintas langsung...itu dia pesan Nya….

Jangan hanya berkeliling melihat-lihat
Perjalanan yang sebenarnya disini
Tamasya besar itu dimulai lagi
Secara tepat dimana engkau berada
Engkau adalah jagat
Kau memiliki segala yang kau perlukan
Kau adalah rahasia
Kau adalah yang terbuka lebar

Jangan cari obat kesulitan mu
Diluar diri mu sendiri
Kau adalah obat itu
Kaulah penyembuh dukamu sendiri….
(Rumi)

Pesan Mu saat itu adalah melihat langsung ke dalam hati sendiri.
Benar…Kadang kita memang disibuk kan bicara sana dan sini sampai lupa diam
Padahal disaat itulah Dia sedang ingin menyampaikan sesuatu.
Begitu sayang nya Dia kepada kita, tapi kita yang dengan sombong nya lupa kehadiaran Dia yang ada di hati….yang menanti kita dengan sabar…sampai kapan kita akan berhenti bicara dan kembali berkomunikasi dengan Dia.
Yang terus mengarahkan kita pada hal-hal baik yang bisa kita peroleh di dunia dan akhirat.
Tapi kita sibuk kan diri kita dengan kebingungan kita akan masalah yang ada
Membicarakan hal yang ada di hadapan kita yang membuat hati kita di aduk-aduk dan emosional
Seolah dengan begitu masalah akan selesai. Padahal, tidak….
Dan bahkan melupakan kelebihan kita

Astaghfirullah….

Setiap individu adalah istimewa
Setiap ciptaan nya indah
Setiap kejadian adalah baik

Ya Allah, melalui kemuliaan Mu, aku berharap kasih Mu dalam segala keadaan…

“Sesungguh nya Allah itu sangat pengasih dan penyayang terhadap manusia” (Al Baqarah: 143)

0 comments:

 
© free template by Blogspot tutorial