Belajar dari matahari, awan dan embun pagi, melepaskan kemelekatan dunia dan napsu untuk mendapat keajaiban…

D

ialog pagi waktu lagi masak di kos2an..
Mba... aku belum mendapat miracle...
Masalahku masih banyak…
Padahal aku sudah melakukan ini dan itu..
Tapi masih ada banyakkkkkk
Aku merasa sebal…. %^$##%%^*(!!!!

Giliran aku yang bingung harus menjawab apa.
Sebenarnya apa sih definisi dari miracle?
Keajaiban karena mendapatkan apa yang di inginkan?
Lha kalau sudah dapat apa yang di ingin kan terus pengen nya apalagi?

mmm...
Pengen nya sih hati menjadi tenang...
Karena apa yang aku rasa enak itu sudah terwujud...
Tapi terus apa lagi yang saya mau, ya mba?
Sepertinya tujuan akhir saya rasa bahagia…

Mmm ok…
Yang bisa ku lakukan saat itu hanya mendengarkan saja.
Karena aku sendiri juga sedang me release…

Setelah dia merasa lebih lega...
Aku hanya bilang..
Apa yang kamu lihat dari saya?

Mm yang aku lihat mbak Dee kelihatan nya selalu baik-baik saja.
Ok… alhamdulillah… amin…
Oke lah kalau begitu.. :D
Aku teringat pengalaman ku beberapa waktu yang lalu, waktu aku sedang mencari jawaban.
Kebetulan waktu itu, langit juga sedang menunjukkan hal yang sama…
Yuk.. kita berdua lihat ke langit…
Apa yang kau lihat?

Dia berkata,”Aku melihat ada matahari..”
Terus??
Aku juga melihat ada awan..
Terus apa lagi??
Apa dong mba?? Aku lihat nya cuman itu aja..

Aku menggandeng tangan nya untuk merasakan apa yang aku rasakan..
Dik.. lihat di atas sana…matahari bersinar.. tapi sebagian sinarnya ditutupi awan..
Lihatlah dan rasakan..matahari itu bersinar tidak benar2 terlihat sinarnya
Karena sinarnya ditutupi awan.. Lihat...
Lama dia memandangi matahari dan awan itu, belum paham apa yang ku maksud...
“Lihatlah baik-baik dengan mata hati mu... apa yang terjadi kemudian dengan awan nya..”

Mba... awan nya pergi...
Iya, betul... itu juga sama seperti bila kita merasa ada masalah..
Masalah itu akan pergi bila waktu nya dia pergi, sama seperti awan. Karena masalah itu ibarat seperti awan yang hanya mampir lewat, untuk kita memahami sesuatu.

Di depan kita berdua, aku melihat sesuatu.
Aku merasa ada sesuatu di depan sana
Sesuatu yang berbicara ke hatiku...

Embun pagi...
Sejenak aku melihat embun itu...
Tanpa terasa aku menangis...


Pelajaran baruku di pagi ini, embun mengajarkan bahwa, ibarat embun yang bening...
Itulah hati kita...embun berkata, lihatlah...bahkan aku pun bisa pergi... bahkan aku pun tidak melekat dan hanya mengalir saja, aku datang untuk pergi lagi, aku datang untuk kemudian menetes, dan bisa juga menguap...aku memberikan rasa dingin di hatimu.. untuk hati yang sedang sedih...



Meskipun pada akhirnya nanti aku akan hilang dari pandangan..
Tapi jiwaku tidak akan hilang.
Kebahagiaan adalah pada saat kita menggunakan diri kita untuk membuat perbedaan bagi sekitar. Karena itulah manusia yang sebenar-benarnya. Hidup yang sesungguh nya adalah hidup yang punya tujuan.

Saat diri kita terlepas dari apa yang kita miliki di dunia, itu sebenarnya adalah ujian sampai seberapa kita masih tetap mengingatNya. Apakah kita melekatkan diri kita pada dunia? apakah ukuran kebahagiaan kita adalah miracle menurut kita?

“Wahai Allah Yang Memberi Nikmat Pada seluruh makhluk...
Wahai Allah Yang Selalu Memberi Kemudahan
Wahai Allah Yang selalu Memberi Kelapangan
Wahai Allah Yang Selalu Menolong
Wahai Allah Yang Melepaskan Kesulitan
Wahai Allah Yang dengan nama-nama Indah Mu Yang membuat Kami bergetar…

Kau tahu Yang terbaik untuk kami semua…
Dan Aku Yakin, Semua nya lancar…untuk semua makhluk di muka bumi ini.
Dan benar-benar seperti itu... untuk semua makhluk di alam semesta..
Amin

"Di langit terdapat rejeki kalian dan apa yang di janjikan kepada kalian. Demi Tuhan langit dan bumi, Ia benar akan terjadi seperti perkataan Yang kalian ucapkan" (Adz Dzariyat: 22-23)

Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba Nya. Ikhlas hanya menjadikan Allah sebagai obyek.
karena ikhlas adalah tidak melekat pada dunia..
Bukan kemelekatan pada dunia dan bukan kemelekatan pada napsu, apa pun..
Seperti embun pagi ni..



Wahai Allah yang dengan nama Nya Yang Maha Penyayang...
Temani saya selalu...
Tuntunlah saya dan kami semua..
Selalu...
Dengan petunjuk-MU yang dengan nya kami mengerti

“Mba… gorengan Prata nya gosong….”
Wadowwww.........
....sambil menatap calon sarapan yang hitam....





0 comments:

 
© free template by Blogspot tutorial