Ingat lah untuk berkata "cukup"

R
amadhan kemaren aku pergi buka puasa sampai sholat tarawih ke masjid agung. Pengunjung yang tarawih di malam minggu ini lumayan banyak, menjadikan pedagang di sekitar masjid agung juga ketiban rejeki.

Waktu lagi ngatri beli es juice anggur... ada pengemis tua lewat. dia setua bibi yang pernah kerja di rumah ku, yang sudah pensiun, setelah 40 tahun bekerja ikut ibu.

Di tangan ada uang 1000, tanpa mikir panjang, uang itu aku berikan ke pengemis tua itu. Dia mengucapkan terima kasih, dan pergi beberapa langkah. Ternyata dia menghitung uang yang dia peroleh.

Nda tau kenapa, aku sangat tertarik dengan nenek tua ini. Aku jalan mendekati dia, aku tanya, bu... ibu mau es juice? saya belikan, ya? Jawabannya bikin aku kaget. "Nda usah, nak... hari ini uang yang ibu dapat sudah cukup. kalo anak ketemu pengemis lain, berikan untuk dia saja. Saya punya air putih di dalam tas saya. Subhanallah... ibu tua ini menolak pemberian karena dia merasa cukup..

Pelajaran yang aku dapat, berani lah berkata cukup atas apapun yang kamu dapat. Terlintas di pikiran ku. Berapa banyak orang yang berani menolak dengan berkata cukup atas pemberian, dan masih tetap berpikir untuk berbagi?






1 comments:

Limrenjisaid...

Waaaw..Ibu2 itu saja bisa berkata "Cukup",sedangkan kita saja tetap merasa "selalu kurang" terhadap apa yg kita sudah miliki..Thx 4 booster Ikhlasnya:)

 
© free template by Blogspot tutorial