"T
he goal of life is to make yourheartbeat match the beat of the universe, to match your nature with nature"
Kalimat ini yang terpampang di slide saat saya menghadiri pertemuan alumni katahati di Rumah makan kebun kota, Wiyung, Surabaya, bulan februari 2009. (Saya lupa kalimat dari siapa). Saat itu saya termenung lama mengingat pengalaman saya sekitar bulan Juni 2008, saat dokter mengatakan saya harus kembali operasi kedua di bulan Oktober 2008, paling lambat November 2008. Padahal operasi pertama belum total sembuh. Saking bingungnya mikir, waktu itu saya punya keinginan untuk sekedar telpon teman saya, untuk janjian ketemu.
Karena pada saat saya kebingungan, saya akan mudah merasa tenang bila menggenggam tangan seseorang. Tapi entah kenapa, semua nama yang ada di phonebook saya satu pun tidak ada yang mengangkat telpon dari saya. Padahal saya sudah menelpon 1 jam lebih. Akhirnya saya minta supir saya untuk memberhentikan mobil sebentar di tengah jalan tol Sidoarjo Surabaya. Beberapa menit saya berpikir, dan terucap: " Ya Allah, Kau tahu aku ingin menggenggam tangan seseorang. Ya Allah, paling tidak aku bisa merasakan keberadaan tangan. Ya Allah... hanya tangan....cuma itu saja". Saya pandangi langit menjelang adzan Maghrib. Beberapa saat kemudian, hati saya berkata, "fotolah langit yang ada di hadapan mu". Sekitar 2 detik saya mengambil gambar langit yang ada di hadapan saya. Kemudian karena saya harus cepat kembali pulang ke Surabaya, saya kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan.
Dalam perjalanan, saya lihat hasil foto saya. Dan... saya terperangah... saya menitikkan air mata... Karena langit yang saya foto, ...ada awan yang berubah bentuk menjadi tangan, hanya dalam 2 detik, dengan gambar yang jelas. Gambar tangan yang mengulur menunggu... Merinding....Subhanallah...Alhamdulillah...Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan manusia, hanya Allah yang merubah bentuk awan itu untuk saya... Alhamdulillah.....Sekarang, di saat saya tidak tenang, hiburan saya: TV dengan layar sangat lebar..langit luas yang terpampang diatas...Alhamdulillah...
Itu adalah hadiah yang indah yang saya terima. Pelajaran yang saya dapat: Allah selalu mengabulkan doa hambanya di saat yang tepat, dan bila saya mencoba menghubungi teman saya satu pun tidak ada yang mengangkat, itu karena Allah ingin saya kembali pulang kepada Nya. Itu adalah cara Allah berkomunikasi dengan saya, "Selalu mintalah sesuatu padaku, pasti ku beri". Alhamdulillah....
Pelajaran lain: bila hati kita sudah se irama dengan irama alam semesta, apa pun itu, apa pun bentuk nya... akan datang dengan mudah pada kita, meski itu hitungan detik.
Hati yang seluas langit yang membentang, yang menerima apa pun yang ada. guntur menggelegar..awan mendung, meteor yang menembus... atau bahkan pelangi indah dan burung2 yang bertasbih dengan caranya di langit...Alhamdulillah...
Jam 17.28
Jam 17.29
Jam 17.30
"DIA-lah yang telah menurunkan ketentraman(perasaan) didalam hati orang-orang yang beriman supaya bertambah keimanannya disamping keimanan yang telah ada"(QS 48:4)hanya pada DIA semua bermuara...semoga kita selalu menjadi hamba-hamba-NYA yang beriman...amin.
@Fauzin: sama2, pak. Mudah2an kita semua selalu punya mata hati yang bisa melihat dengan jernih
@Revita: Amin... amin...
@Dessie: sama2, my sister...manusia adalah untuk saling mengingatkan...
@Arini: Mbak Arini, akhirnya saya bisa mengurai dengan baik makna nya. Saya pernah tanya ke mbak sebelum saya daftar di Heart Focus Juli 2008 kemaren. Tapi ngeh dengan lebih jelas waktu februari 2009 kemaren... Read more
@Martha: semoga kita bisa selalu membaca yang tersirat dan yang tersurat
@Annisa: iya, mba.. sama2... tiap kali aku lihat foto ini, aku juga nda pernah nda nangis.. Ya Allah begitu sayangnya Engkau padaku... dan hamba2 mu yang lain
Rina: sudah ku up load, mbak.. kemaren waktu sesi sharing aku nda sharing, karena menikmati denger sharing teman2 pejuang ikhlas yang lain
@Kiki: alhamdulillah, senang bisa berbagi, Amin.. untuk doa nya
makasih ya mbak Di atas renungannya.. sudah tiga kali mbak Dian ceritain awan indah ini ke aku, dan sudah tiga kali pula aku nangis dan merinding..
Subhanallah.. Alhamdulillah.. makasih banyak ya mbak.. ditunggu terus cerita2 yang lain ya mbak.. :)
Semoga Allah selalu memenuhi hati kita dengan rasa syukur.. menjadikan hati kita seluas langit.. dan menghiasi hidup kita dengan keindahan iman.. amin.
luv u mbak.. ^_^
@Widya: iya, jadi ingat yang waktu aku cerita ke Widya di laboratorium Paramita itu, kita nangis bareng bertiga. Cuek aja dilihatin orang. :) Amin untuk doa nya, juga untuk semua pejuang ikhlas dan semua manusia yang ada di bumi ini....